Belajar

Hal yang termudah untuk diungkapkan, seperti memotivasi diri sendiri (niatnya!) dan diungkapkan dengan bebas, "aku orangnya mau belajar". Kalau bingung mau tulis apa di pros diri kamu, tulis itu. Dulu saya berpikir begitu sih. Sampai dihadapkan pilihan yang sulit, sekolah lagi. Pengalaman empat tahun menyelesaikan sarjana dulu nggak menyenangkan banget, hmm kalau ditarik ulang lagi bahkan sampai pengalaman belajar di sekolah dasar. Saya gak pernah tuh merasakan sensasi waaaaahhhh seneng banget belajar hal baru, ya biasa aja, cenderung ke arah kewajiban. Mungkin karena ibu saya dulu selalu mengulang kalimat yang sama "kamu itu tugasnya belajar, kamu itu tugasnya sekolah". Jadi ga pernah enjoy deh sama masa-masa belajar.

Lalu di 2021, ada kesempatan untuk mengambil S2 dari kantor, ada program beasiswa di UI. Saya jelas "Ah ngapain sih" pada kesempatan pertama berkomentar. Namun, sebagai pribadi ngga enakan, ngga berani nolak, ngga punya alasan untuk bilang tidak ke atasan, akhirnya saya ikut tesnya. Dengan pikiran, "yaudah jalanin aja dulu, belum tentu juga lulus. Nggak usah dipikirin susahnya, let's cross the bridge when we get there." Begitu aja mantra hidup selama tes. Ternyata lulus sampai mendapat status mahasiswa lagi! Kaget. Stress. Bingung. Ragu. Semua bercampur jadi satu.

Sekarang sudah mau melalui Semester 2, alhamdulillah, belajar itu menyenangkan. Rasanya tiap tau hal baru di mata kuliah, wah seneng banget. for once in my life, saya tidak merasa useless. Kaget? masih. Stress? selalu. Bingung? terkadang. Ragu? tidak. Ternyata di usia yang ke 33 tahun ini, mindset bener-bener masih bisa diubah. Dari fixed ke growth. Saya pun jadi mau macem-macem loh! padahal dulu 10 tahun bekerja, mikirnya ga akan jadi apa-apa. Stuck! Tapi ilmu baru membuka pintu baru bagi hidup saya. Nggak tau juga sih bakal jadi apa, kayanya belum tentu juga langsung semangat jadi Direktur. Nggak. Nggak. Nggak dulu. Tapi nggak tau juga ya dalam beberapa tahun ke depan, mungkin aja mindset saya udah makin bertumbuh dan berkembang sampai cita-citanya lebih ambisius. Hehehe.

Jadi, di sinilah saya di usia 33 tahun membuat journal ini, untuk:

  • merekam semua perjalanan hidup;
  • mencoba berlatih mengetik panjang, lumayan sebelum tahun depan ketik-ketik tesis;
  • mencari apa yang palling disukai dalam hidup;
  • dan belajar.
belajar seharusnya tidak kenal waktu, tidak kenal usia. Belajar terus.

Comments